KENDARI, LIBASNIAS.SITE – Pendiri Aliansi Suara Rakyat (ASR), La Ode Hasanuddin Kansi, menuding ada upaya sistematis membungkam media terkait pemberitaan dugaan keterlibatan Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, dalam operasi PT Tonia Mitra Sejahtera (TMS) di Sulawesi Tenggara. Ia mengingatkan, langkah takedown berita di media online justru mencederai demokrasi dan memperpanjang masalah.
“Gerakan 2 September lalu bukan titipan siapa pun. Itu lahir dari hati nurani, dari fakta lapangan di Pulau Kabaena, Bombana. Pelanggaran hukum di sana nyata, tapi para pelaku tak pernah tersentuh hukum,” tegas Hasan, Senin (16/9/2025).
Hasan mengaku kaget saat seluruh pemberitaan terkait aksi ASR tiba-tiba hilang dan berganti dengan tulisan error 404. Menurutnya, itu bentuk pelecehan terhadap perjuangan rakyat.
“Saya pendiri ASR, sedikit pun tidak takut menyuarakan kebenaran. Sekali lagi saya ingatkan Bung Dasco, jangan coba bungkam suara rakyat lewat media,” ujarnya lantang.
Ia menambahkan, klarifikasi yang dilakukan sebagian anggota ASR terkait nama Dasco bukan keputusan resmi organisasi. Semua regulasi aksi, pembiayaan, dan mobilisasi massa diatur langsung oleh AP2 Sultra.
Hasan memastikan, dalam kunjungan Presiden RI ke Kendari untuk membuka kegiatan STAF Nasional, ASR akan menggelar aksi akbar guna menyampaikan persoalan PT TMS langsung kepada kepala negara.